ARTIKEL
Enterpreneur: Panasea Masalah
Sosial
DIAJUKAN KEPADA :
DOSEN MATA KULIAH KEAHLIAN MENULIS
Untuk Memenuhi Tugas UTS Semester 2
DISUSUN OLEH:
SANTI RIZKI SOPIANTI : 210210140063
DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN
PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015
Tema
-
Enterpreneur
Jejaring
ide
-
Enterpreneur
-
Islam dan Enterpreneur
-
Peran Enterpreuner dalam kehidupan
sosial
-
Enterpreneur dan konflik sosial
-
Pemuda dan Enterpreneur
-
Motivasi enterpreneur
Judul
Enterpreneur: Panasea
Masalah Sosial
Enterpreneur: Panasea Masalah
Sosial
Kaya
merupakan dambaan semua orang, bisa membeli apapun yang diinginkan, pergi
berlibur ke mana saja bisa dilakukan kapan saja, dengan kekayaan kita merasa
percaya diri bergaul dengan siapa pun, dengan kekayaan yang kita miliki banyak
orang mengagumi, menghormati dan mengakui keberadaan kita, sungguh menyenangkan.
Namun
karena manusia akan menemui kehidupan yang lebih kekal setelah kehidupan di
dunia, tentu kita juga mendambakan kekayaan di kehidupan selanjutnya. Jika
hanya mengukur kekayaan dengan materi, kapan kita akan merasakan kebahagiaan
dari kekayaan yang kita miliki? Kerana setelah kaya ada yang lebih kaya, dari
yang lebih kaya ada yang lebih kaya lagi dan lagi, hingga akhirnya bermuara
pada yang Maha Kaya.
Sejatinya,
kaya tidak selalu berarti memiliki banyak uang yang bisa digunakan untuk
membeli dan meraih semua keinginan kita sendiri, bukan. Ada dimensi lain dari
kekayaan yang akan membuat kita merasakan kekayaan yang sesungghunya.
Dengan
cara berbagi, membantu orang banyak, menghilangkan dahaga yang papa dan dhuafa,
merangkul yang terlantar dan tidak punya tempat tinggal, memberikan solusi pada
yang kebingungan karena tidak punya pekerjaan, memberikan fasilitas pendidikan
kepada yang punya semangat belajar, namun keterbatasan ekonomi memaksanya
berhenti berharap bisa sekolah. Tentunya perbuatan baik itu dapat dilakukan
jika kita memiliki banyak uang. Kekayaan yang dimiliki menjadi sumber untuk
membantu dan berbagi, mengurangi permasalahan sosilal, kekayaan menjadi sumber
untuk mendekatkan diri pada-Nya dan menyelamatkan diri di kehidupan
selanjutnya, akhirat.
Bukankah
itu arti sebenarnya dari kekayaan? Dengan cara seperti itu kekayaan tidak hanya
dirasakan oleh raga tetapi jiwa turut merasakannya, yang sejatinya jiwa lah
yang akan hidup lebih lama.
Salah
satu jalan untuk menjadi kaya, agar bisa membantu dan berbagi adalah menjadi
enterpreneur atau wiraswasta atau wirausaha.
Istilah
`Enterpreneur’ berakar dari bahasa latin, entre
yang berarti masuk, pre artinya
sebelum, dan neur yang artinya pusat
syaraf, secara harfiah enterpreneur adalah seseorang yang memasuki dunia bisnis
(dengan mengubah pusat syaraf). Istilah enterpreneur muncul pertama kali pada
tahun 1755, ketika Richard Cantillon melakukan penelitian tentang kewirausahaan.
Sementara itu, kata `Wirausaha’ muncul setelah dikeluarkannya Inpres (Interuksi
Presiden) RI, Nomor 4, Tahun 1995, tanggal 30 Juni, tentang Gerakan Nasional
Memasyarakatkan dan Membudidayakan
Kewirausahaan.
Jauh
sebelum tahun itu, istialah ‘Wiraswasta’ sudah dikenal sebagai turunan dari
bahasa Sansekerta. Suku kata `Wiraswasta’ terdiri dari wira = berani, berjiwa besar, gagah berani. Sementara swa = sendiri atau mandiri, dan sta = tegak / berdiri.
Saat
ini ‘Enterpreneur’ istilah yang sudah dikenal secara internasional. Yang dikenal umum sebagai orang yang memiiki
bakat dan hobi jual-beli, dan mempu menghasilkan keuntungan dari usahanya
tersebut, tidak ada kata `gengsi’ dalam kamus hidupnya, tidak berjiwa konsumtif,
banyak ide, bermental kuat, kreatif, inovatif, punya cita-cita tinggi, berani
berkompetisi, belajar menjadi seorang pemimpin, pandai bergaul dan
mengembangkan ide bisnis.
Jiwa
enterpreneur bukan saja berbicara masalah ekonomi dalam arti yang sempit,
tetapi juga mampu menumbuhkan jiwa yang selalu kreatif, dinamis, sekaligus
bijak dalam segala hal.
Kemajuan
ekonomi merupakan bagian penting dalam kemajuan suatu negara. Kemajuan ekonomi
sangat didukung dengan banyaknya pengusaha/enterpreneur. Suatu negara dikatakan
maju apabila sedikitnya 2% penduduknya berprofesi sebagai enterpreneur.
Sementara di Indonesia menurut data hingga 4 April 2014 hanya 1,65% yang
berprofesi sebagai enterpreneur. Jumlah ini kalah jauh dengan negara-negara
tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailan, padahal negara-negara
tersebut secara geografis tidak seluas dan tidak memiliki SDM sebanyak negara
Indonesia.
Oleh
karena itu peran dan kehadiran enperpreneur menjadi sangat penting dalam
kehidupan suatu negara. Berbagai permasalahan sosial dapat teratasi dengan hadirnya
para enterpreneur. Permasalahan ekonomi adalah permasalah paling menonjol yang
dapat diatasi sejalan dengan bermunculannya para enterpreneur. Jika kemiskinan,
pengangguaran, dan berbagai permasalah ekonomi lainnya dapat diatasi, tentu
permasalahan kriminal lainnya pun akan lenyap dari dari kehidupan ini, karena
kebanyakan kasus seperti pembunuhan, pencurian, begal-kasus kriminal yang
menjadi headine berita saai ini,
sejatinya berakar dari permasalahan ekonomi, tidak terpenuhinya kebutuhan hidup
karena keterbatasan ekonomi memaksa pelaku kejahatan melakukan berbagai
tindakan kriminal.
Islam
sendiri merupakan agama yang sangat memperhatikan sektor ekonomi, berbagai
istilah perkonomian diperkenalkan islam, mulai dari sistem distribusi harta
secara sukarela yang disebut dengan infak, sedekah, hibah, zakat, wakaf,
hadiah, ghanimah, fa`i, jizyah, dan kharaj. Lengkap dengan istilah-istilah
mengembangkan perekonomian lainnya, seperti jual beli, etika bisnis, etika
mengembangkan ekonomi lainnya turut diperhatikan islam. Hal ini menunjukan
bahwa ekonomi adalah sesuatu yang sangat diurus dalam agama islam.
Betapa
pentingnya peran ekonomi dalam suatu negara, langkah pertama yang benahi
Rasullulah Saw sebagai kepala negara di Madinah adalah sektor perekonomian.
Lalu strategi apa yang dilakukan Rasullulah Saw. untuk mengmbangkan sektor
perekonomian Madinah? Rasullulah Saw. menerapkan prinsip wirausaha/enterpreneur
dalam mengembangkan sektor pereokonomian Madinah. Seperti yang telah ia lakukan
sejak usia belia bersama pamannya, sejarah mengatakan Rasullulah sudah menjadi
enterpreneur lintas negara sejak berusisa masih di bawah 17 tahun. Rasullulah
menawarkan satu mekanisme dagang dengan cara mempersaudarakan antara kaum
Muhajirin dan Anshar satu sama lainnya sehingga secara otomatis kebutuhan
setiap orang Mujahirin dapat terpenuhi untuk sementara waktu. Karena kaum
Anshar memiliki banyak kebun sedangkan kaum Mujahirin mempunyai skill dan tenaga, dapat dilakukan kerja
sama ekonomi yang baik. Sistem yang diterapkan Rasullulah sejak remaja hingga
menerapkannya di negara yang ia pimpin, semakin berkembang hingga Islam sebagai
sistem hidup mampu menerobos peradaban dunia yang sangat mapan saat itu dan
sesudahnya. Etos kerja umat Uslam lah yang mampu berjaya merebut mendominasi
peradaban Barat yang direpresentasikan
oleh Kerajaan Romawi dan Persia hingga berjaya ratusan tahun lamanya.
Jiwa
enterpreneurship yang dimiliki Rasullulah Saw. yang dapat mengubah kesejahteraan
negara yang dikepalainya, juga dimiliki oleh sahabatnya. Khalifah ketiga yang
memerintah dari tahun 644 hingga 656 ini
dikenal sebagai pengusaha kaya raya dan ekonom yang sangat dermawan,
kekayaannya berpengaruh besar dalam awal dakwah umat islam. Tidak
tanggung-tanggung sepertiga biaya perang Tabuk didanai olehnya, demi
kesejahteraan masyarakat sumber mata air pun dibelikannya dari seorang
laki-laki suku Ghufar, tidak hanya itu kepribadiannya yang penuh kasih
menyelamatkan kaum miskin yang menderita di musim kering dengan menyumbangkan
gandum yang diangkut dengan 1000 unta. Ia lah Khalifah Utsman bin Affan,
enterpreneur sukes kelas dunia.
Demikian
sejarah Islam menuliskan, para pemimpin besar Islam menerapkan prinsip
wirausaha untuk mengembangkan kemajuan negara, mendekatkan diri kepada Tuhan
dan meraih kebahagiaan dunia akhirat.
Betapa
pentingnya peran enterpreneur dalam tatanan kehidupan sosial, sudah saatnya
para pemimpin dan pengambil kebijakan negara mampu menumbuhkan jiwa
enterpreneur dalam rangka meningkatkan kemajuan negara. Lebih penting lagi hal
ini di galakan kepada para pemuda, yang kelak akan memegang tongkat estapet
pengembangan dan kemajuan negara.
Hidup
tidak akan banyak banyak berarti jika tidak memiliki tujuan yang jelas, tidak
akan tahu kemana jalan hidup akan di arahkan. Hidup tanpa memiliki tujuan
ibarat berlayar di lautan dan tak mampu membaca bintang gemintang di malam yang
kelam. Demikian juga dengan enterpreneur, jika tidak memiliki tujuan yang jelas,
maka akan kesulitan untuk menentukan sikap yang harus diambil untuk menjadi
seorang enterpreneur. Tujuan merupakan fondasi awal seseorang untuk menjadi
enterpreneur. Dengan memiliki tujuan yang jelas seseorang akan memiliki
semangat, motivasi dan mental yang kuat.
Motivasi
selain muncul dari keinginan dan tujuan yang jelas, dari diri sendiri. Juga
terkadang muncul dari membaca kisah perjuangan orang lain. Dalam hal ini
misalnya, seseorang yang ingin menjadi enterpreneur sukses dapat membaca dan
memahami pejuangan serta kiat-kiat yang telah dilakukan para enterpreneur
sukses.
Banyak enterpreneur sukses yang bisa
kita baca perjuangan dan kiat-kiat suksesnya. Membaca sendiri merupakan
kebiasaan para enterpreneur sukses.
Bill
Gates, tokoh bisnis, mantan CEO yang saat ini menjabat sebagai ketua Microsoft.
Dengan bisnisnya tersebut, Bill Gates menduduki peringkat pertama orang terkaya
di dunia sejak 1995 hingga 2009, selama 15 tahun Bill Gates menduduki tahta
kekayaan. Bill Gates mengaku suka membaca berbagai macam buku, fisika, kimia,
matematika, hingga buku – buku perkembangan biologi, hingga ia pun memperdalam
masalah Bioteknologi.
Tung
Dasem Waringin, seorang motivator ulung, pembicara terbaik, pelatih sukses,
penulis buku bestseller. Bahkan bukunya yang berjudul “Financial Revolution”
mendapat penghargaan MURI sebagai buku inspirasional pertama dengan penjualan
10.511 buah pada hari pertama diluncurkan. Motivator pemilik segudang prestasi yang
memulai karirnya di Bank Central Asia (BCA) sebagai Management Development
Program pada tahun 1992 ini, juga mengaku hobi membaca. Ia memotivasi dirinya
dan membangun inspirasinya jadi seorang enterpreneur sukses dengan membaca ribuan
buku. Khususnya buku-buku yang berkisah orang-orang sukses. Selain hobi
membaca, Tung Dasem Waringin juga hobi belajar. Ia berkata “Saya mau
mencurahkan waktu, tenaga, pikiran, untuk terus belajar dan berjuang sampai
saya mencapai impian saya.”
Jacob
Oetama, Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia, Pembina Pengurus Pusat
Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasihat Konfederasi Wartawan Asean. `Raja
Media’ kelahiran Magelang, 27 September 1931 ini juga hobi membaca.
Tidak
hanya Jacob Oetomo, Tung Dasem Waringin dan Bill Gates yang hobi membaca,
pengusaha sukses lainnya, seperti Helmi Yahya (Presenter, MC, Direktur, dan
Excekutive Producer), Renald Khasali (Pengamat Enterpreneur, Direktur Program
Pasca Sarjana FEUI), Ricard Oh (pemilik toko buku `QB World Books’), Gunawam
Mohammad (Pendiri Majalah TEMPO), Gede Pramana (Presiden Direktur Dynamics
Consulting and Chiep Facilitating Officer Life ReCreation Forum), Ir. Ciputra
(Entepreneur dua zaman), dan Noke Kiroyan (Presiden Direktur PT Kaltim Prima
Coal dan segudang jabatan lainnya, yang sekaligus studi di tiga Universitas di
luar negeri) juga hobi membaca.
Untuk menumbuhkan motivasi jiwa
enterpreneurship kita bisa membaca kisah perjuangan dan kiat-kiat yang
dilakukan para enterpreneur sukses.
Bob Sadino atau Bambang Mustari Sadino, pengusaha nyentrik yang
selalu memakai celana pendek ini mendirikan supermarket Kem Chicks dengan modal
motivasi yang kuat, memulai usaha dari nol. Setelah “terdampar” di Belanda, Bob
memasuki bisnis sewa mobil tapi kecelakan menyebabkan bisnisnya bangkrut, ia
pun banting stir menjadi kuli bangunan dengan upah harian, di saat bersamaan
dia juga tertarik mengembangkan bisnis ayam negeri beserta telurnya, Bob mulai
memasarkan telur ayamnya door to door.
Usahanya semakin berkembang, Bob pun melebarkan sayapnya ke bisnis sayuran dan
penjualan makanan.
Ir. Prabowo dan Ir. Corry P. Sanger
mampu memanfaatkan peluang bisnis, mampu menemukan dan memanfaatkan kesempatan
dalam kesempitan. Di saat masyarakat heboh memperkarakan permasalahan sampah,
mereka menemukan alat pemusnah sampah yang mampu membakar hingga 99% sampah
organik dan anorganik tanpa bau, tanpa asap, tidak bising serta bisa digunakan
selama 24 jam. Usaha yang digeluti suami istri ini selain mampu meningkatkan
sektor perekonomian, juga mampu mengurangi permasalahan lingkungan, dengan alat
ini volume sampah berkurang hingga 90%.
Sensitif akan kebutuhan pasar.
Sergey Brin dan Lary Page, dua mahasiswa pasca sarjana dari Universitas
Standford mampu membaca kebutuhan pasar. Mereka mendirikan mesin pencari
informasi yang berkembang menjadi perusahaan raksasa yang menggeser budaya dan
kebiasaan masyarakat, hanya dalam hitungan detik masyrakat dapat menemukan
informasi apa pun yang dibutuhkan. Sehingga lahirlah era Google (mesin pencari
yang ditemukan Sergey Brin dan Lary Page) yang menggantikan era Microsoft.
Google juga menggeser posisi Yahoo.com yang didirikan David Filo dan Jerry
Yang. Yahoo sendiri sempat menduduki mesin pencari informasi terbesar di dunia.
Percaya diri mengembangkan ide gila.
Tirto Utomo, pendiri produk Aqua yang pertama kali diluncurkan tahun 1974 masih
jaya hingga saat ini. Bahkan trade-merknya
menjadi maskot setiap air mineral botolan yang kini marak dijual dengan
bermacam trade-merk. Namun demikian
marak, Aqua tetap merajai pasar air mineral botolan. Saat awal pengembangan
usaha, Tirto Utomo mendapatkan perolokan. Gerangan orang gila manakah yang
menjual air putih tanpa rasa dan warna dengan harga yang relatif mahal. Namun dengan
tekad yang kuat dan percaya akan kemampuan dirinya, omset penjualan Aqua tahun
demi tahu semakin meningkat. Bahkan usahanya semakin menggurita hingga ke luar
kota. Kini, air mineral kemasan tidak menjadi lambang sosial. Semua kalangan,
begitu dahaga tanpa berpikir panjang mengeluarkan koin Rp.500-an lalu minum.
Jatuh, ya bangkit! Jatuh lagi, ya
bangkit lagi. Walt Disney adalah Produser film, pendiri The Walt Disney
Company, pencipta film-film animasi berkebangsaan Amerika Serikat. Pemenang 26 Academy Awards dari 59 nominasi dan
meraih 7 Emmy Awards ini bangak
mengalami kegagalan. Hal itu disebabkan biaya produksi film pertamanya yang
tinggi, sementara itu sebagai seorang yang perfeksionis, dia tak ingin
karya-karyanya biasa-biasa saja, hal ini mengakibatkan bisnisnya mengalami
kebangkrutan. Dia sempat makan dan tidur di di bengkel, yang lebih ironis lagi
ia hanya mandi satu kali dalam seminggu dan itu pun dilakukan di stasiun kreta
api. Namun ia selalu bekerja keras, tak pernah putus asa menawarkan film-film
animasinya ke studio-studio fillm Hollywood. Saat ini, siapa yang tak mengenal
filmnya yang meraih pendapatan tahunan hingga $ 35 miliar.
Demikian penulis tuliskan tentang
enterpreneurship. Dengan banyak banyak membaca semoga kita semua semakin
termotivasi untuk mengikuti kiat-kiat para enterpreneur sukses. Agar semakin
banyak amal yang kita kumpulkan untuk kehidupan di akhirat kelak dan semakin
banyak orang-orang yang kita bahagiakan.
Daftar Pustaka
Iskandar, Eddy
& Wijono, Tiana S. 2006. Nyontek Kiat
Bisnis 50 Enterpreneurs Sukses.
Karawang: CENTRAL Producticivity &
Management Press.
Suprajitno, Ariwibowo
& Bawono, Sri. 2009. Enterpreneur
Intelligence Series: Kecerdasan
Enterpreneur.
Jakarta: Gramedia.
Rokan,
S.H.I.,M.H.I, Mustafa Kamal. 2013. Bisnis
ala Nabi: Teladan Rasullulah Saw.
Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.
Comments
Post a Comment