Sial, Amat Sial dan Selalu Sial, 6 Pelajaran Hidup dari Drama Waikiki
Sial, Amat Sial dan Selalu Sial, 6 Pelajaran Hidup dari Drama Waikiki
sebenarnya hidup mereka itu sangat menyedihkan
dramabeans.com
Apakah kalian termasuk penonton sekaligus pecinta drama Waikiki? Drama bergenre komedi ini selalu membuat tertawa terpingkal-pingkal di setip episodenya. Kegagalan yang terus-terusan dialami oleh tiga tokoh dalam drama ini benar-benar tidak tertahankan, sebanarnya itu adalah hal yang menyakitkan namun penulis skenario drama melihatnya dari sudut pandang yang seseorang yang selalu ceria. Dan berikut lima pelajaran penting yang didapatkan dari drama yang mengocok perut ini.
1. Mereka sial, sangat sial seperti kesialan 30 orang bertumpuk di mereka yang hanya tiga orang saja
Dari season satu hingga akhir season hanya kesialan yang mereka dapatkan, jika pun mereka mendapat keberuntungan sebetulnya itu hanya mengantarkan mereka pada takdir yang lebih sial lagi. Mereka adalah tiga orang sahabat yang cukup ambisius terhadap cita-cita mereka masing-masing, namun tidak peduli seberapa kerasnya berusaha mereka tidak pernah berhasil meraih cita-citanya, selalu saja da momen yang menggagalkan usaha mereka.
2. Mereka sangat membutuhkan namun itu tidak membuat mereka jadi serakah
Seorang tokoh bernama Lee Jun Ki, dia sangat ambisius untuk menjadi aktor hebat sehingga dia selalu berusaha totalitas mendalami peran yang dia mainkan. Dia tidak pernah melewatkan casting untuk peran sekecil apapun, termasuk menjadi pengemis dan bintang film porno untuk mendalami peran pengemis bahkan dia melakukan reset berhari-hari dengan menjadi pengemis itu sendiri. Tetapi walaupun begitu ambisiusnya, Lee Jun Ki tidak keberatan berbagi peran dengan sahabat wanitanya yang juga ingin menjadi seorang aktris. Begitu pun dengan Cha Woo Sik meskipun dia sangat membutuhkan uang, namun jika sahabatnya lebih membutuhkan ia tidak segan memberikan uang yang dia dapat dari kerja kerasnya.
3. Mereka sebenarnya sangat menderita, tapi sudut pandangnya selalu ceria sehingga setiap momen sedih berubah jadi komedi
Kesialan dan kegagalan yang terus menerus mereka alami sebenarnya merupakan hal yang sangat menyedihkan, namun sudut pandang penulis yang selalu ceria membuat momen yang mereka alami berubah menjadi komedi yang membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Dan seolah semuanya terjadi baik-baik saja, padahal sebetulnya mereka menjalani hidup yang sangat keras
4. Mereka berasal dari keluarga berada, tetapi menolak kemapanan dan memilih hidup sesuai bakat dan minat sendiri
Sebenarnya tiga sahabat itu berasal dari keluarga berada, Lee Jun Ki misalnya yang bercita-cita menjadi aktor sebetulnya bisa saja mendompleng nama ayahnya yang seorang aktor. Namun dia memilih berjuang sendiri atas namanya sendiri dan tinggal bersama kawan-kawannya sambil mengelola guest house. Lee Jun Ki bahkan tidak keberatan mengambil peran menjadi manusia mutan kera, pengemis atau peran-peran kecil nan aneh lainnya.
5. Mereka selalu gagal tapi tidak pernah menyerah
Setiap usaha menuju cita-cita mereka selalu berakhir gagal, namun hal itu tidak membuat mereka berhenti. Mungkin sementara mereka menyerah dan menangis hingga mengurung diri di kamar dan tidak mau makan, namun itu hanya ekspresi kekecewaan yang tidak bertahan lama. Selanjutnya mereka akan kembali berusaha mengejar cita-cita dengan semangat yang berkali-kali lipat lebih besar.
6. Hidup memperlakukan mereka dengan sangat keras, namun tidak membuat mereka kehilangan kasih
Walau mereka selalu sial dan gagal, namun hal itu tidak membuat mereka menjadi bedebah dan mementingkan diri sendiri. Seperti saat Lee Jun Ki yang rela meninggalkan lokasi syuting demi membantu temannya yang hampir diperkosa oleh seorang pria hidung belang.
Itu dia enam pelajaran penting dari perjalanan hidup Lee Jun Ki dan kawan-kawannya dalam drama Waikiki, kegagalan ternyata tidak selamanya menyedihkan jika dilihat dari sudut pandang tertentu.
Comments
Post a Comment