10 Buku Bacaan Nazwa Shihab, Semua Kumpulan Puisi Karya Joko Pinurbo
- Get link
- X
- Other Apps
10 Buku Bacaan Nazwa Shihab, Semua Kumpulan Puisi Karya Joko Pinurbo
kumpulan puisi yang mengelitik, kritis dan filosifis
instagram.com/najwashihab
Nazwa Shihab, pembawa acara kondang yang mengawali karirnya di RCTI yang kemudian pindah ke Metro TV dan sukses dengan acara yang memakai namanya sendiri Mata Nazwa. Namun ia berhenti di Metro TV dan kembali dengan acara yang sama di Trans7. Sosoknya terkenal cerdas, kritis dan tegas, wanita hebat ini bahkan menjadi duta baca Perpusnas dan berikut 10 buku yang dibaca Nazwa Shihab yang ia unggah di instagram pribadinya.
1. Selamat Menunaikan Ibadah Puisi karya Joko Pinurbo
Selamat Menunaikan Ibadah Puisi adalah buku kumpulan puisi Joko Pinurbo atau yang disapa Jokpin, dalam buku ini terkumpul 121 puisi yang dikumpulkan dari tahun 1989 hingga 2012. Menurut beberapa review puisi-puisi yang terdapat dalam buku ini sangat sederhana dan maknanya mudah dimengerti.
Ada satu puisia yang sangat menarik dan sangat pendek karena hanya terdiri satu kalimat, puisi berjudul 'Kepada Puisi' isinya hanya sebatas 'Kau adalah mata, aku air matamu'. Menurut pembaca puisi ini bermakna seseorang yang sangat mencintai puisi dan puisi bisa membuatnya menjadi seseorang yang sangat sensitif.
2. Masih karya Joko Pinurbo, Berguru Kepada Puisi
Joko Pinurbo yang disapa Jokpin menyajikan buah-buah pikirannya termasuk dalam buku ini. Menurut Jokpin esai-esai dalam buku ini ditulis atas permintaan berbagai pihak, dalam buku ini ditulis testimoni subjektifnya dalam rangka belajar, memetik inspirasi dan 'mencuri ide' dari penulis lain baik berupa karya yang berhasil maupun yang berlum berhasil. Bagi Joko Pinurbo sajian dalam buku ini bukan hanya untuk belajar tentang bagaimana memikirkan dan mengerjakan kata-kata melainkan pula soal sebagaimana mengolah berbagai problem kehidupan.
3. Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu karya Joko Pinurbo
“Mataku berhutang kepada matamu.
Mataku sering meminjam cahaya matamu
untuk menulis dan membaca
ketika tubuhku padam dan gelap gulita” – Kepada Helen Keller
Mataku sering meminjam cahaya matamu
untuk menulis dan membaca
ketika tubuhku padam dan gelap gulita” – Kepada Helen Keller
Salah satu kutipan dalam buku Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu yang diterbitkan tahun oleh Grasindo tahun 2016, buku ini memiliki 136 halaman yang merupakan kumpulan puisi karya penyair Joko Pinurbo.
4. Tahi Lalat karya Joko Pinurbo
Buku ini pertama kali diterbitkan tahun 2012 kemudian dicetak ulang oleh penerbit Basabasi pada 2017, seperti biasa dalam setiap buku terkumpul puisi Jokpin yang menggunakan kalimat sederhana, singkat dan seperti cerita pendek namun tidak lepas dari unsur-unsur puisi seperti. Dalam buku ini terdapat beberapa puisi yang telah ada di buku-buku sebelumnya. Karena bukunya diterbitkan tahun 2012 akhirnya tidak banyak mecolek isu-isu aktual seperti yang biasa dilakukan Jokpin dalam puisi-puisinya--sindiran fenomena sosial.
5. Perjamuan Khong Guan karya Joko Pinurbo
MINUMAN KHONG GUAN
Tak ada yang lebih tabah
dari jamaah Sapardi:
pagi-pagi sebelum beribadah mandi
sudah membuka kaleng Khong Guan
berisi hujan bulan Juni
dan menjadikannya
minuman pereda nyeri.
(2019)
Dalam buku ini terdapat 81 puisi yang terhimpun ke dalam empat bab, masih berupa kritikan sosial khususnya kepada generasi yang lebih mengutamakan handphone daripada berbincang dengan keluarga. Kritikan disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan jenaka.
6. Celana karya Joko Pinurbo
Ini adalah buku pertama Joko Pinurbo yang diterbitkan tahun 1999 dalam buku ini terdapat 44 puisi, salah satunya adalah puisi berikut ini.
Celana, 1
Ia ingin membeli celana baru
Buat pergi ke pesta
Supaya tampak lebih tampan
Dan menarik
Ia ingin membeli celana baru
Buat pergi ke pesta
Supaya tampak lebih tampan
Dan menarik
Ia telah mencoba seratus model celana
Di berbagai toko busana
namun tak menemukan satu pun
yang cocok untuknya.
Di berbagai toko busana
namun tak menemukan satu pun
yang cocok untuknya.
Bahkan di depan pramuniaga
Yang merubung dan membujuk-bujuknya
Ia malah mencopot celananya sendiri
Dan mencapakannya.
Yang merubung dan membujuk-bujuknya
Ia malah mencopot celananya sendiri
Dan mencapakannya.
“Kalian tidak tahu ya
Aku sedang mencari celana
Yang paling pas dan pantas
Buat nampang dikuburan.”
Aku sedang mencari celana
Yang paling pas dan pantas
Buat nampang dikuburan.”
Lalu ia ngacir
Tanpa celana
dan berkelana
mencari kubur ibunya
hanya untuk menanyakan:
“ibu, kau simpan di mana celana lucu
Yang kupakai waktu bayi dulu?”
(1966)
Tanpa celana
dan berkelana
mencari kubur ibunya
hanya untuk menanyakan:
“ibu, kau simpan di mana celana lucu
Yang kupakai waktu bayi dulu?”
(1966)
7. Telepon Genggam karya Joko Pinurbo
Buku ini diterbitkan oleh Basabasi tahun 2017, memiliki 84 halaman yang memuat puisi-puisi karya penyair Joko Pinurbo.
Bangun tidur, ia langsung menghidupkan telepon genggam: mudah-mudahan ada pesan. Masih ngantuk. Masih ada kabut mimpi di matanya. Masih temaram.
Sebenarnya apa perlu pagi-pagi menyalakan telepon genggam? Paling-paling cuma dapat pesan: “Bagaimana tidurmu semalam? Sarungnya enak kan? Lupa sama saya ya? Tadi saya nunggu lama di kuburan.”
Itu adalah salah satu puisi yang terdapat dalam buku Telepon Genggam.
8. Novel Srimenanti karya Joko Pinurbo
Populer dengan buku kumpulan-kumpulan puisinya, kali ini Joko Pinurbo menulis novel untuk pertama kalinya dengan judul Srimenanti. Ada hal yang unik dari novel ini, dimana biasanya sebuah novel memiliki sinopsis dalam buku ini hanya memiliki empat paragraf yang mewakili isi buku dan tidak ada keterangan lainnya.
9. Buku Latihan Tidur karya Joko Pinurbo
Masih berupa kumpulan puisi Jokpin yang sederhana, jenaka namun memiliki makna mendalam, contohnya potongan puisi berikut ini, yang terdapat dalam Buku Latihan Tidur.
Lubang Kopi
jam 3 pagi waktu indonesia bagian kopi
lampu tidur di mata menyala kembali
hujan tinggal bekas dan kopi sudah menjadi miras
lampu tidur di mata menyala kembali
hujan tinggal bekas dan kopi sudah menjadi miras
ia sedang jatuh cinta pada kantuknya
ketika dilihatnya....................
..................................................
ketika dilihatnya....................
..................................................
10. Secangkir Kopi karya Joko Pinurbo
Surat Kopi
Lima menit menjelang minum kopi,
aku ingat pesanmu: “Kurang atau lebih,
setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi.”
Lima menit menjelang minum kopi,
aku ingat pesanmu: “Kurang atau lebih,
setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi.”
Mungkin karena itu empat cangkir kopi sehari
bisa menjauhkan kepala dari bunuh diri.
bisa menjauhkan kepala dari bunuh diri.
Kau punya bermacam-macam kopi
dan kau pernah bertanya: “Kau mau pilih
kopi yang mana?” Aku jawab: “Aku pilih kopimu.”
dan kau pernah bertanya: “Kau mau pilih
kopi yang mana?” Aku jawab: “Aku pilih kopimu.”
Di mataku telah lahir mata kopi.
Di waktu kecil aku pernah diberi Ibu cium rasa kopi.
Apakah puting susu juga mengandung kopi?
Di waktu kecil aku pernah diberi Ibu cium rasa kopi.
Apakah puting susu juga mengandung kopi?
Kopi: nama yang tertera pada sebuah nama. Namaku.
Burung menumpahkan kicaunya ke dalam kopi.
Matahari mencurahkan matanya ke hitam kopi.
Dan kopi meruapkan harum darah dari lambungmu.
Matahari mencurahkan matanya ke hitam kopi.
Dan kopi meruapkan harum darah dari lambungmu.
Tiga teguk yang akan datang aku bakal
mencecap hangat darahmu di bibir cangkir kopiku.
mencecap hangat darahmu di bibir cangkir kopiku.
Salah satu puisi dalam buku Surat Kopi, sama seperti buku puisi lainnya jenaka, kalem namum penuh makna. Jokpin dalam buku ini menerangkan bahwa kopi membuat dirinya terjauh dari hal-hal buruk dalam hal ini didefinisikan sebagai bunuh diri.
Itu dia 10 buku bacaan Nazwa Shihab, merupkan kumpulan puisi karya penyair terkenal yang jenaka, santai namun kritis. Apakah kamu akan membaca buku-buku ini juga?
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment