5 Kesalahan dalam Pelaksanaan Ibadah Haji yang Umum Dilakukan Orang
5 Kesalahan dalam Pelaksanaan Ibadah Haji yang Umum Dilakukan Orang
jangan dilakukan ya ...
pixabay.com/id/rahimgmz
Bisa melaksanakan ibadah haji pasti menjadi impian seluruh umat Islam, bagaimana tidak ibadah haji adalah bagian dari Rukun Islam yang merupakan rukun Islam ke lima. Rasanya Rukun Islam tunai sudah jika umat Islam sudah mampu menunaikan ibadah haji. Bagi yang sudah memliki rencana keberangkatan pasti banyak hal yang dipersiapkan, termasuk ilmu pelaksanaan ibadah haji. Namun tahukah kamu jika ada beberapa hal yang dianggap benar namun sebenarnya salah, dan hal ini sangat umum dilakukan jemaah haji. Berikut lima kesalahan yang seringkali dilakukan jemaah haji.
SUMBER
Sholikhin, Muhammad. Keajaiban Haji dan Umrah; Mengungkap Kedahsyatan Pesona Ka'bah dan Tanah Suci. 2013. Penerbit Erlangga
Sholikhin, Muhammad. Keajaiban Haji dan Umrah; Mengungkap Kedahsyatan Pesona Ka'bah dan Tanah Suci. 2013. Penerbit Erlangga
1. Mengusap-usapkan tangan, kain atau lainnya ke dinding makam Rasulullah SAW
Saat berziarah ke makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi, banyak jemaah yang mengusap-usapkan tangan, kain, dan sejenisnya ke besi-besi atau dinding makam Rasulullah SAW untuk mendapat keberkahan. Seharusnya keyakinan tauhid tetap dijaga, yakni keberkahan hanya datang dari Allah SWT. Inti ziarah ke maqabarah Nabi Muhammad SAW adalah mengunjungi makam beliau sebagai tanda cinta, membacakan salam dan shalawat kepada beliau. Selebihnya adalah hanya mengungkapkan perasaan cinta kepada Rasulullah SAW, keluarganya, dan para sahabatnya dalam rangka mencintai Allah SWT dan mengharap rida-Nya.
2. Tidak harus berdoa dengan doa khusus ketika tawaf
Sebagian orang yang berhaji beranggapan bahwa mereka harus berdoa dengan doa khusus ketika tawaf. Doa yang mereka dapatkan dari kitab-kitab manasik. Bahkan, ada diantara jemaah yang mengucapkan doa secara kolektif dan dipimpin oleh salah seorang dari mereka. Hal ini salah, ditinjau dari dua aspek:
- Tidak ada ketentuan hukum keharusan membaca doa-doa khusus karena Rasullulah SAW belum pernah memerintahkan untuk membaca doa-doa khusus dalam pelaksanaan tawaf.
- Membaca doa secara bersama-sama adalah bid'ah dan mengganggu ketenangan jemaah lainnya yang sedang tawaf. Yang benar adalah setiap orang berdoa sendiri-sendiri tanpa mengeraskan suaranya dan boleh berdoa dengan bahasa masing-masing.
3. Tidak boleh berdesakan untuk mencium Hajar Aswad
Hal lain yang tidak dibenarkan adalah saling berdesakan untuk mencium Hajar Aswad. Bahkan, antarjemaah kadang saling mendorong, mengimpit, memukul, dan berbagai tindakan buruk lainnya yang dapat menyakiti sesama jemaah haji. Mencium Hajar Aswad adalah sunah, hanya berlaku ketika keadaan cukup longgar. Jika berdesakan cukuplah memberikan isyarat dengan lambaian tangan ke Hajar Aswad.
4. Kerikil tidak harus selalu didapatkan dari Muzdalifah
Kesalahan yang juga sering terjadi dan biasa dilakukan oleh jemaah haji di Muzdalifah, yaitu menyibukan diri mencari kerikil untuk melontar jumrah sehingga mengabaikan untuk menyegerakan shalat Magrib dan Isya. Perbuatan itu salah dan tidak ada dasar hukumnya. Rasulullah tidak pernah memerintahkan untuk memungut kerikil kecuali setelah mereka bertolak dari Masy'ar menuju Mina. Mereka diperbolehkan untuk mengumpulkan kerikil dari tempat mana pun. Tidak ada ketentuan yang menyebutkan bahwa kerikil tersebut harus diperoleh di Muzdalifah. Bahkan kerikil boleh dicari di Mina. Selain itu batu-batu yang akan digunakan untuk melontar jumrah tidak perlu dicuci dengan air.
5. Jemaah melontar jumrah dengan kuat dan keras
Kesalahan yang sering terjadi adalah sebagian jemaah haji melontar jumrah dengan kuat dan keras, bahkan tak jarang sambil berteriak, mencaci maki dan mengumpat setan. Mereka menyangka bahwa mereka benar-benar melempari setan. Perilaku demikian tidak dibenarkan.
Para jemaah juga kerap melontar jumrah menggunakan batu besar, sepatu (sandal), atau kayu. Perbuatan tersebut merupakan kesalahan fatal. Yang benar adalah melontar jumrah dengan menggunakan kerikil-kerikil sebesar kotoran kambing.
Dengan mengetahui aneka kesalahan yang sudah umum dilakukan oleh jemaah haji tersebut, tentu kita dapat lebih berhati-hati dalam melaksanakan ibadah haji. Bagi yang sudah terlanjur melakukannya, dianjurkan memperbanyak istigfar kepada Allah SWT dan berdoa agar hajinya tetap mabrur di sisi Allah SWT.
Comments
Post a Comment